Saya mau berbagi pengalaman saya saat touchpad laptop saya tidak berfungsi. Komputer masih bisa dihidup matikan, tapi pointer tidak bisa digerakan saat komputer dalam proses dinyalakan dan sudah sampai pada pemilihan user acount. Tombol Fn+F7 untuk membuka kunci touchpad tidak aktif.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Hidupkan komputer, saat menu booting tekan tombol Alt+F10 bersamaan
2. Komputer akan menginstal ulang sistem, ikuti saja prosesnya NEXT aja pokoknya
3. Jangan khawatir data hilang, karena nanti akan dimintai konfirmasi format data
Jika menu booting laptop aja tidak dimunculkan, anda bisa mengaturnya dengan cara:
1. Tekan tombol Power
2. Saat mulai berjalan langsung tekan F2
3. Muncul menu bios, atur pengaktifan tombol F12
4. Jika sudah tekan F10
5. Maka booting akan dimunculkan
6. Nah saat booting berjalan itulah anda tekan Alt+F10 seperti petunjuk diatas untuk mereset sistem agar touchpad dapat berfungsi kembali.
Senang berbagi dengan anda, semoga bermanfaat.
Kamis, 29 Maret 2012
Minggu, 21 Agustus 2011
Don't Judge the Book From the Cover
Dia tak nampak hebat, tak nampak sombong, berjalan santai apa adanya. Dia mengerti banyak hal yang aku tak mengerti bahwa dia mengerti. Mungkin dia sering menertawakan keterbatasanku tanpa harus tertawa, tanpa harus men Judge. Kau sahabat yang mungkin dikirimkan Allah untuk membuat aku mengerti cara menilai seseorang. Tidak hanya sekali keteguhanmu mengusyiku untuk mengujimu, namun sekian kali juga aku semakin kau buat kagum. Dan hari ini, keteguhanmu benar-benar menamparku. Dan cukup olehku yakin siapa dirimu dan bagaimana memperlakukanmu. Kau hebat dan aku salut sahabatku.
Selasa, 22 Maret 2011
Tentang Satria Biru
Di usianya yang ke-92, satria masih terasa asing di sebagian besar orang. Jika ditanya apa atau yang salah, jawabnya aku tidak tau. Bisa karena budaya masyarakat kita yang kurang berterima kasih dan mudah melupakan jasa orang lain. Bisa juga karena satria biru terlalu tulus, tak pernah mengekspos apa yang telah dia lakukan. Masih ada aja orang-orang dari berbagai kelas sok pinter menilai rendah, remeh pada sang satria biru. Ingin rasanya ku teriakan ini AAAAAKUUU!!!!. Selalu setia dan tetap bekerja disisi caci makimu. Kami kan selalu berjuang tanpa gembar gembor jasa kami. Kami kan buktikan jika kami bukan kumpulan orang-orang bodoh yang tak punya dasar dalam tindakan.Kami paham, kami mengerti kenapa kami bertindak. Untuk siapa? untuk kalian semua..
Jumat, 18 Februari 2011
selamat jalan ibu
Awal 2011 menjadi akhir untuk ibu,,mulai sakit awal bulan januari dan tanggal 27 januari beliau masuk rumah sakit Saras Husada Purworejo..hari kedua dirawat aku baru bisa menjenguk karena berbarengan dengan UAS kampusku.Sabtu siang aku telepon pacarku Bita,terdengar dia menangis,katanya kondisi Ibu memburuk,sudah tidak bisa berkomunikasi lagi.Aku tutup telepon dan aku tak mampu menahan air mata dan menangis,terbayang olehku kondisi ibu saat itu.Aku takut kehilangan Ibu yang sangat kucintai,terlintas masa-masa kecilku sampai SMU, aku tinggal bersama ibu di sebuah desa kecil ( desa Sutoragan, kec.Kemiri, kab.Purworejo, Jawa Tengah ).Ibu yang mengajari aku mengikat tali sepatu dan menyisir rambutku ( belahan pinggir ke kiri ), menyiapkan buku sesuai jawal, sarapan dan merapikan baju seragam merah putih kecilku. Engkau selalu berusaha supaya aku tak minder dengan teman-temanku.Beberapa saat ku menangis,keinginanku tuk segera melihat Ibu tak tertahan,kulihat dompet sudah mepet,lalu ku telepom temenku Lukman tuk meminjam uang dan alhamdulilluah ada 1,5 juta.Kuseka air mataku dan ganti baju,aku langsung pesan tiket kereta Sawunggalih bisnis ( harga 120.000 ) untuk malam itu.Aku berangkat malam harinya tanpa persiapan banyak.Diperjalanan aku tidak bisa tenang,berkali-kali aku telepon menanyakan kondisi Ibu. "Ibu kurang darah dan harus cari pendonor darah O", kata kakak sulungku di telepon.Aku merasa berdosa saat itu,andai saja aku pulang lebih awal pasti bisa mendonorkan darahku.Ku telepon Ali sahabat lamaku,kuceritakan masalahku,dan dia sanggup jadi pendonor bersama beberapa kawannya yang juga bergolongan darah O. Tidak lama ayah menelepon,memberi tahu kalau kebutuhan darah sudah terpenuhi.Ternyata banyak saudara dan tetanggaku yang sudah terlebih dahulu mendonor.Airmataku menetes mendengar ketulusan teman, saudara dan tetanggaku menolong Ibuku (terimakasih Le' SusmoNo,Rahmat,Takim,Ali dan semua).Pukul 03.00 pagi aku sampai langsung kerumah sakit,kulihat ibu terbaring lemah ditemani kak Piyan dan Wak Ayub tertidur dibawah (mungkin kecapean).Kucium kening Ibu,beliau terbangun,"kamu gapapa kan bah?", ucap beliau.Hari selanjutnya terus kutemani ibu sampai tidak sempat pulang kerumah.Kulihat perkembangan Ibu membaik,wajah beliau semakin cerah tidak pucat seperti pertama kusampai dirumah sakit.Aku selalu ditemani wanita cantik yang selalu menemani Ibu sejak beliau masih sakit dirumah,dia pacarku Novita Irmawati ( terima kasih sayang ). Hari Senin,Dokter yang merawat Ibu datang memeriksa Ibu,tidak lama kemudian dia menyuruh aku menemuinya diruang perawat.Katanya Ibu harus dirujuk karena peralatan rumah sakit kurang lengkap.Akhirnya Ibu kami bawa kejakarta menggunakan Ambulance,bersama ayah dan kakak turut didalamnya.Pukul 03.00 kami sampai dirumah sakit Budhi Asih Jakarta. Disana mang Kus,mang Carmat,mang Ajid, bi Etik,eren temenku,har dan fajar sepupuku sudah menjemput kami dirumah sakit (terima kasih semua ). Kondisi Ibu menurun kembali, Sembari menunggu perawatan di UGD aku mengurus administrasi.Cukup lama ibu tertahan di disana karena hasil tes darah ibu yang aneh kata dokter ( sampai 3 kali tes darah ). Kurang lebih pukul 7 pagi Ibu masuk ruang perawatan. Ibu sudah dapat tidur tenang,aku merebahkan badanku yang terasa sangat lelah, aku merasa perutku perih karena aku baru ingat 2 hari ini aku tidak makan nasi.Tidak lama Wak Musa datang membawakan sarapan yang langsung aku santap.Kakaku pulang diganti kakak iparku.Dua hari aku temani Ibu,pagi aku kerja dan sore aku ikut ujian kampus malamnya aku begadang temani Ibu.Selama di Budhi Asih Ibu tidak dapat berkomunikasi karena semua sudah di selang dan oksigen.Malam terakhir, sepulang aku ujian aku langsung kerumah sakit.Sesampai disana aku terkejut karena Ibu sudah kritis dikelilingi dokter dan perawat. Sampai akhirnya dokter memfonis Ibuku Tercinta telah tiada.Aku menangis sejadi-jadinya memeluk ayah yang sudah dari tadi menangis.Saudaraku berdatangan tapi aku tidak hiraukan.Lalu aku sadar harus segera urus Jenasah Ibu.Sambil menangis aku telepon teman untuk cari pinjaman ( wiwik,lukman,eko terima kasih). Ibu dibawa keruang jenasah untuk dimandikan (aku ikut memandikan). Malam itu langsung dibawa ke Purworejo dengan Ambulance.Sampai di rumah sudah banyak sekali pelayat dirumah, sekali lagi tangisku pecah tak tertahan.Bergantian mereka menyolati Jenasah Ibu.Pemakaman sedikit terlambat karena menunggu rombongan keluargaku yang lain sampai. Setelah semua datang,jenasah ibu langsung dibawa,aku tidak mau ketinggalan memanggul beranda jenasah Ibu sampai makam dan memakamkan Beliau.Selamat jalan Emak sayaaang,maafkan aku belum sempat membahagiakanmu.Aku janji menjaga Samsuri dan Ayah untuk Emak,misbah juga akan segera menikahi bita,janji jadi anak yang lebih baik.Damailah disana,semoga diampuni semua dosamu,diterima amalmu.Aku sayang Emak dan sayang apa yang Emak sayang.Love U So Much
Sabtu, 06 November 2010
kau yang terakhir
dah setahun kita menjalani hubungan ini,,namun tak sekalipun pernah ku dengar kau keluhkan kekuranganku,,berawal dari "jalani saja" manjadi benar" cinta,,
Novita Irmawati nama wanita yang membuatku berani mengatakan akan menikah segera...
Novita Irmawati nama wanita yang membuatku berani mengatakan akan menikah segera...
Senin, 07 Juni 2010
Minggu, 23 Mei 2010
memahami sahabat
apa si makna sahabat ,,menurutku sahabat itu zaa orang yang ada atau pernah ada dan dekat dalam kehidupan kita,,orang yang tau kondisi kita yang tidak banyak orang tau.Apa sahabat itu selalu mengerti dan memberi?Tidak..justru sahabat itu orang yang harus kita mengerti dan kita beri.Kadang sahabat sering sekali buat kita kesel,parahnya lagi dia tidak sadar kalau dah bikin kita kesel,apa kita terus pergi begitu saja?Tidak..sahabat tetap sahabat...
Langganan:
Postingan (Atom)